Himssuda - Part 2
>>
Tidak seperti biasa, aku tiba disekolah hari ini dengan cepat. Ketika aku berjalan dihalaman sekolah sendirian, ku lihat Hae sedang bersama seseorang. Ternyata dia sedang bersama Yoon-hye. Entah mengapa hatiku begitu sakit ketika melihat mereka berdua. Padahal itu adalah keinginan ku sendiri. Air mataku tak bisa kubendung lagi .
“ehh, ngapain loe disini ? mau rusak suasana disini ya”
Rasanya kakiku tak mampu melangkah lagi. aku merasa seperti sedang mati rasa.
Aku merasa seperti ada yang mengikutiku, ketika aku melihat kebelakang ternyata benar. TOP oppa seorang kakak kelas yang selama ini terlihat diam disekolah tetapi baik kepadaku sekarang sedang tersenyum kepadaku. Seanyumannya memang begitu maut. Semua yeoja di sekolah ini mengaguminya bahkan dia terlihat seperti seorang idola disekolah ini.
“kenapa Oppa mengikutiku ?”
“aku lihat kau seperti orang yang tidak makan seminggu, wae ? ada masalah ?”
“masalah ini tidak ada hubungannya denganmu”
“ahh, miho.. kenapa kamu selalu cuek ketika aku tanyakan ? mungkin aku bsa membantumu”
“miann Oppa, sekarang aku tdak membutuhkan bantuan siapa-siapa”
“apakah kau sedang ada masalah dgn Donghae ?”
“dari mana Oppa tau ?”
“matamu yg memberitahukanku, kau sedang ad masalah dgn seseorang”
“ya begitulah, sekarang DongHae telah bahagia bersama Yoon-hye”
“Dari mana kau tau DongHae bahagia bersama Sandara ? Hae itu bahagia jika bersamamu”
“kami tidak pernah bisa cocok, sampai kapanpun itu”
“apakah kau tak tau ….”
“Terserahh, aku pusing!! aku tidak mau mendengar lagi hal apasaja mengenai orang yang bernama Lee DongHae !!”
Aku langsung memotong pembicaraan Oppa itu dan lari meninggalkan dirinya.
“Gumiho, andai saja kau tau.. aku sangat sedih jika melihatmu sedih” ucap TOP setelah aku pergi meninggalkan dirinya.
Hari ini ku lihat hujan begitu deras membasahi kota yang indah ini. Aku hanya bisa merasakan derasnya air hujan dari jendela kamarku. Tiba-tiba saja pikiranku beralih ke DongHae. Bagaimana aku bisa melupakan dia ?!. Dia sangat menyukai hujan. Ketika hujan turun, pasti dia mengajakku kesuatu tempat. Danau di belakang taman dekat rumahku,.. itulah tempat favoritnya ketika hujan-hujan seperti ini. Hatiku berkata aku ingin pergi kesana, tetapiiii…
Aku pun langsung mengambil payung dan segera berjalan ketempat tujuanku.
“semoga dia ada disana, aku sangat merindukannya” ucapku dalam hati
Ketika aku sampai ditempat itu hujan tidak deras lagi, memang danau ini terlihat begitu indah apalagi jika gerimis sperti ini. Ku lihat disekitar taman ini. Tenyata memang benar, dia ada di bawah pondok, disudut taman ini. Ku lihat dari arah jauh dia seperti tak bergerak sama sekali. Apakah dia sudah tertidur. Aku pun langsung menghampiri dirinya. Ku lihat dia pucat, seperti orang tak bernyawa lagi.
“Donghae,,, mengapa kau seperti ini ?” akupun resah dan menangis lagi.
“Donghae,, bangun !!!!” akupun memeluk dirinya, sepertinya dia kedinginan sekali.
Akupun tak tau harus berbuat apa lagi. dia tak sadarkan diri. Akupun langsung menghubungi Taecyeon Oppa dan menceritakan kejadian sekarang. Sambil menunggu Tacyeon Oppa, aku memasangkan baju dinginku ke tubuhnya agar dinginnya sedikit berkurang. Aku sangat resah saat ini.
Ku lihat Donghae sudah mulai sadar,
“Donghae, apakah kau baik-baik saja ? kenapa dengan dirimu yang sekarang ?”
“sudahlah jangan menangis, aku tidak bisa melihatmu menangis” ucap donghae perlahan.
“mianhae Donghae aku tau kau begini pasti semua karena diriku.. Choseonghamnida” akupun menunduk
“Sudahlah ini semua bukan kesalahan dirimu, aku senang sekarang bsa melihatmu dan duduk disamping dirimu lagi”
“Hae, Donghae… !!” aku memanggil-manggil namanya dan sepertinya dia tak sadarkan diri lagi..
“Donghae sadarlahhhh !!”
“ayoo kita bawa saja dia kerumah sakit segera !!” seru Tacyeon Oppa yang baru saja tiba.
Akupun tak bisa menghentikan air mataku. Sejak dari tadi sampai sekarang dirumah sakit.
“sekarang Hae telah ditangani oleh dokter, kau tenang saja. Lee Donghae adalah orang yang kuat, jangan menangis lagi” Taecyeon Oppa pun memelukku dan berusaha untuk mengentikan tangisku.
“Aku takut Oppa !!, aku takut terjadi sesuatu terhadap Donghae.. Aku takut aku tidak bisa bersamanya lagi”
“ tenanglah .. semua yang kau khawatirkan tidak akan terjadi. Percayalah padaku”
Akhirnya dokter yang menangani Hae pun keluar..
“bagaimana dengan Donghea Dok ?, apakah dia baik-baik saja ?” tanyaku
“maaf, saat ini belum ada reaksi apa-apa dari pasien tersebut, dia koma !!”
Akupun tersentak mendengar ucapan dokter itu.
“apakah anda yang bernama Gumiho ?” Tanya dokter itu kepadaku
“iaa, saya sendiri”
“Pasien dari tadi menyebut-nyebut nama anda, mungkin anda adalah orang satu-satunya yang bisa membuat ia sadar kembali, karena dia terlihat sangat lemah, dan kemungkinan untuk sadar itu… kecil sekali. Kami sudah berusaha untuk memakaikan alat bantuan, mungkin alat itulah yang membantu detakan jantung dan sistem-sistem lainnya”
“terima kasih banyak Dokter” ucap Oppa ku
“yasudah saya permisi”
Pada saat itu aku merasa ingin pingsan dan tidak sanggup lagi..
“Kau harus kuat miho.. !! tdk boleh lemah seperti ini. Kau harus yakin bahwa Donghae akan sadar.. kau harus yakin itu!!”
Akupun sudah berada didepan pintu kamar Donghae dirawat. Akupun masuk dan melihat donghae sangat tidak berdaya. Baru kali ini aku melihat dia seperti ini. Semenjak aku meninggal kan dirinya aku tidak tau apa yang terjadi dengan dirinya, sehingga ia bisa terlihat lemah seperti ini. Padahal aku hanya ingin melihatnya bahagia, ternyata tindakan ku salah. Aku bahkan malah membuatnya menderita. Semuanya salah ku !! andai saja DongHae tidak mengenali diriku, mungkin ini tak akan pernah terjadi selama hidupnya. Hufttttt……… tak ada gunanya lagi sekarang saling menyalahkan, nasi sudah menjadi bubur.. semuanya telah terjadi. Dan waktu tidak dapat di ulang kembali. Sekarang aku harus memikirkan bagaimana cara supaya Donghae dapat tersenyum kembali seperti dulu. Dan dia bisa berkumpul lagi bersama teman dan keluarganya.
>> next
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment