Himssuda - Part 3 End
>>
Setiap hari sepulang sekolah aku pergi ke rumah sakit menjenguk dirinya. sudah dua minggu dia berada di rumah sakit ini. Aku tak melihat tanda-tanda apapun dari dirinya. Tetapi kata dokter, perkembangan dirinya sudah semakin membaik.
Aku selalu mengajaknya bicara, kuceritakan semua kejadian yang ada disekolah dan betapa rindunya teman-temannya terhadap dirinya.
“ Sadarlah Donghae, masaa sihh aku harus bicara sendiri kayaa’ gini.. kamu kan ngak mau aku dibilang orang gila yang bicara sendiri..” akupun tersenyum.
Sudah lama aku tak melihat senyumnya. Aku sekarang hanya bisa tersenyum sendiri. Aku pun memperhatikan dirinya. tiba-tiba ku rasakan tangannya bergerak dan menyentuh tanganku.
“Hae,, apakah kau sudah sadar ? apakah kau sudah mendengar kata-kataku sekarang ?” ku lihat matanya sudah mulai bergerak-gerak. Begitu senangnya diriku melihat perkembangan dari dirinya. langsung ku panggilkan dokter yang selama ini menanganinya.
“sepertinya dia sudah mulai membaik, mungkin dalam beberapa hari ini dia akan segera sadar.” Kata dokter itu kepada ku.
Begitu senangnya diriku saat mendengar bahwa Hae akan segera sadar.
Karena sudah sore, aku pun pulang ke rumah. Ketika diperjalanan pulang, aku berjumpa dengan Yoon-hye. Dia sudah berdiri didepan lorong rumahku.
“ngapain kamu disini ?”
“ohh, ternyata masih berani juga kamu dekat-dekat dengan Hae ya ?, belum takut dengan semua ancaman aku ? apa perlu sekarang juga aku laksanakan semua yang telah aku rencanakan terhadapmu ?”
Tanganku langsung mendarat ke pipi manusia iblis itu.
“heh …berani kurang ngajar ya kamu !!” dia pun ingin membalas dan aku sempat menahan tanganya.
“ kalau kamu cinta sama Hae, kamu ngak akan lakuin ini terhadap dirinya. kamu tau Donghae itu tersiksa dekat denganmu ? aku ngak tau lagi apa yang ada dipikiran kamu saat ini.. dulu aku kira kamu bisa jadi sahabat terbaik aku, ternyata kamu malah ngancurin semua yang aku punya. Aku udah kenal kamu sejak kecil, dan sekarang aku ngak kenal lagi siapa sahabat kecil aku yang dulu. Senyumanmu yang dulu telah berubah. Sekarang aku tidak pernah melihat kamu tersenyum seperti dulu lagi. kenapa sihh kamu pengen bgt ngambil semua yang aku punya ? Sudah cukup kamu ngambil semua yang aku punya. Kamu mau apa lagi ????? semuanya udah aku kasih ke kamu … tapi kamu ngak bisa jaga dia dengan baik. Sekarang aku ngak bisa tinggal diam ngeliat yang telah kamu ambil itu tersiksa. Karena aku akan ngambil kembali semua yang telah kamu ambil.. ingat ituu !!”
Akpun pergi meninggalkan dirinya. aku tak memikirkan lagi resiko dari perkataanku tadi. Mungkin dia bisa berbuat sesukanya dengan mudah. Dia bisa mnyuru orang untk melenyapkan stu persatu yang aku punya… tetapi, semoga saja dia sadar dengan semua perkataan ku tadi.
Kata dokter hari ini kemungkinan besar Hae akan sadar. Semoga saja dia memang benar-benar sadar hari ini. Tak sabar aku melihat dia berbicara dan melihat matanya terbuka kembali. Sudah 3 jam aku berada dirumah sakit. Karena hari ini hari minggu, jadi aku bisa lama di rumah sakit. Tak ada tanda-tanda Hae akan sadar. Ku lihat ternyata diluar hujan sudah turun, memang dari tadi pagi langit terlihat sangat mendung. Semoga saja, dengan turunnya hujan, Hae bisa segera sadar dari tidurnya yang lama ini.
“Donghae, kau lihat diluar hujan.. apakah kau tidak ingin merasakan hujan diluar ? heii2 kau lihat disana ada dua orang anak kecil yang sedang bermain hujan” akupun berbicara sendiri di jendela kamar rumah sakit itu.
“hehehe,, lucu sekali mereka.. aku jadi teringat waktu dulu kau mengajakku bermain hujan di lapangan, asyik sekali bukan ?!”
Akupun terus berbicara.. tetapi tetap saja tak ada respon yang baik dari dirinya.
“sudah sebulan lebih kau berada dirumah sakit. Apakah aku masih sanggup bertahan dengan dirimu yang seperti ini ? apakah tidak ada kesempatan lagi ? bagaimana jika semua alat bantuan ini dilepas ? apakah kau masih bisa bertahan ? jawabb Hae.. kau jangan terus diam seperti ini !! aku sudah lelahh dengan semua ini …… apakah kau tidak sedih melihat aku menangis seperti ini ? jawabb hae…”
Akupun tak tau harus berbuat apa lagi. aku terus menangis, dan sepertinya memang tak ada peluang lagi bagi dirinya untuk hidup. jika dalam 2 hari ini dia tidak sadar, dokter akan mencoba untuk melepaskan alat bantuan yang dipasang ditubuhnya. Dan kemungkinan hae tidak akan bisa bertahan lagi. apakah aku harus rela melepas kepergian dirinya. apakah aku sanggup jika dia tidak ada lagi di dalam hidupku. Pasti aku akan merasa sangat kesepian dan aku memang belum snggup. “Lee DongHae ku mohon sadarlahh“
Aku tak sanggup lagi berada di kamar ini. Aku berjalan dihalaman rumah sakit dan merasakan angin yang sangat sejuk karena hujan baru saja berhenti. Kemudian aku duduk di bangku taman rumah sakit ini. Andai saja Hae bisa duduk disebelah ku ini. Tapi rasanya itu hanya sebuah mimpi. Stelah sekitar setengah jam aku duduk ditaman ini, aku pun kembali ke kamar Hae.
Ketika aku masuk, aku sangat terkejut melihat tak ada orang di kamar itu. Kemana Hae ? aku pun sangat panik, dan pergi mencari Donghae.. apakah dia sudah dipindahkan ke ruangan lain ? bagaimana keadaannya ? apakah dia sudah sadar ? apakah mungkin dia tambah memburuk ? ataukahh….
akupun segera pergi untuk memanggil dokter, dan melewati taman dimana aku duduk tadi. Jalan ku sangat cepat dan ketika mataku berpaling ke taman itu.. jantungku terasa sangat kencang dan ternyata.. langkah ku pun berhenti dan menuju kearah nya. Rasanya ingin pingsan, dan air mataku langsung jatuh ketika aku lihat memang benar itu Lee DongHae, dia telah sadar.. akupun langsung memeluk dirinya. ternyata dia memang benar2 orang yang kuat. Sekarang aku yakin itu !!
****
Okee,, Sampai disini dulu ya ..
Jika ada kritik, saran dan pertanyaan silahkan dikomen aja.. oke ! b^^d
Jika ada yang ingin untuk dilanjutakan,, silahkan coment ^_^
Komentarmu sangat berarti untuk ff ini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ky aga menggantung y ending'a..??
ReplyDeleteTp overall crta'a bgs dech d'tmbh pmrn'a donghae..hehe :-)